Jumat, 10 April 2015

Ketika Sebuah Kejujuran Membuat Jarak Diantara Kita

Beberapa hari yang lalu, aku dihadapkan oleh sebuah konflik yang membuat pikiranku terganggu. Ketika aku tak benar- benar mengenali sifat dari sahabatku. Sebuah kalimat yang kuucapkan padanya membuat hatinya terluka.Ketidakpekaannku membuat ku binggung mengapa sahabatku bersikap dingin padaku. aku merasa bahwa aku tidak melakukan kesalahan apapun. Namun tak lama kemudian aku disadarkan oleh sahabatku yang lain kalau aku telah mengucapkan kata - kata yang tidak tepat. Aku hanya mengucapkan sebuah kalimat yang menurutku benar. Aku lebih tenang jika aku berbicara apa adanya, aku tidak suka sebuah kebohongan. Namun seharusnya aku memilah kata - kata yang akan aku ucapkan jika ingin berbicara, agar tidak menyakitkan siapapun. kejujuranku dalam bentuk rangkaian kata membuat sahabatku menjauh. Menjauh seakan kami tidak kenal satu sama lain, seakan kami seperti orang asing. Aku hanya ingin ada keterbukaan dalam persahabatan kita. Jika suka bilang suka jika tidak suka bilang tidak suka. Kupikir cara itu akan membuat persahabatan kami sehat. Tapi bagaimanapun juga aku tetap meminta maaf pada sahabatku atas kejujuranku yang membuat dia terluka. Sesungguhnya aku hanya ingin mengingatkan jika ada sesuatu yang kurasa tidak tepat. Namun mungkin penyampaianku yang membuat sahabatku terluka. Dan sekarang kejujuranku membuat jarak diantara kami.  Sahabat bisakah kita seperti dulu lagi ?

Minggu, 01 Februari 2015

AWAL SEBUAH MIMPIKU

   Sebelumnya aku hanya seorang remaja seperti pada umumnya. Hanya memikirkan belajar dan bermain. Namun semenjak aku mengenal sosok Miss Merry Riana semua berubah. Dulu kukira mimpi hanyalah sebuah mimpi. Kata orang kalau mimpi terlalu tinggi nanti ketika jatuh rasanya sakit, lebih baik realistis saja. Awalnya aku menyetujui pernyataan itu. Namun setelah aku membaca buku Miss Merry Riana aku meralat persetujuanku itu. Aku mulai berani bermimpi. Kutuliskan mimpi - mimpiku di buku agendaku. Miss Merry adalah inspiratorku dan juga motivatorku. Mimpiku yang pertama yaitu ingin bertemu langsung dengan Miss Merry. 
  Setelah membaca buku Mimpi Sejuta Dolar yang berkisah tentang kehidupan Miss Merry aku tak mau ketinggalan menonton Film tersebut. Aku menunggu Film tersebut tayang hampir satu tahun. Dan saat perdana tayang aku langsung menyaksikannya. Seminggu kemudian aku mendapat info ada nonton bareng sama Miss Merry di Bekasi. Dengan nekad aku langsung menuju Bekasi untuk bertemu Miss Merry. Walaupun aku belum pernah kesana sendirian dan aku pun tak tahu dimana lokasinya aku tetap nekad. Dari Bogor ke Bekasi aku naik kereta commuterline. Hanya sendiri. Singkat cerita aku akhirnya sampai disana dan bisa bertemu Miss Merry. Aku berfoto bersamanya dan mimta tanda tanggannya. Sebelumnya aku nggak pernah melakukan hal ini, karena aku nggak pernah punya idola seorang public figure. Tapi saat ini idolaku adalah Miss Merry. Aku senang bukan main. Jujur aku deg degan saat bertemu dengannya.Senang yang tidak bisa kuungkapkan. 
   Aku telah mewujudkan salah satu mimpiku, yaitu bertemu Miss Merry. Dengan usaha dan do'a aku bisa mewujudkannya. Tak lupa kuucapkan syukur Pada Tuhanku Allah swt. Aku percaya manusia berusaha dan Tuhan yang Menentukan. Kalau aku bisa mewujudkan mimpiku yang ini berarti aku dapat mewujudkan mimpiku yang lain. Aku pasti Bisa. Aku percaya Aku Pasti bisa. 

Sekilas Tentang Indri Arsita

Hallo, Namaku Indri Arsita. Indri atau Sita biasa orang memanggilku. Kini aku berusia 24 tahun, sudah bukan termasuk kriteria remaja lagi hehe. Aku tinggal di Bogor. Asalku dari Jakarta, kota kelahiranku. Aku pindah ke Bogor sekitar tahun 2007 saat usiaku masih 12 tahun. Separuh hidupku aku habiskan di Kota Hujan ini. Sekolah menegah pertamaku di Bogor tempat yang cukup asing bagiku awalnya. Namun disinilah aku memiliki sahabat sahabat yang hingga kini masih selalu ada. Saat lulus SMP, Aku lanjut ke SMK, kenapa ambil SMK ? Dulu aku berpikir jika orang tuaku kelak tak ada biaya untuk kuliah aku bisa langsung kerja atau buka usaha dengan bekal keterampilan di SMK. Aku mengambil jurusan Busana Butik. Setelah lulus SMK aku lanjut kuliah. Jujur saat itu aku tidak ingin lanjut kuliah, namun mamahku memaksaku untuk kuliah, katanya "Perempuan harus mengenyam pendidikan tinggi agar bisa dihargai." Ya aku pun mengiyakan. Bukan jurusan busana yang aku ambil saat kuliah melainkan jurusan Psikologi. Kata banyak orang nyambung, ngapai ambil psikologi, mau ngurusin orang gila. Iya banyak yang memiliki persepsi sempit soal itu. Aku tak ambil pusing, aku memilh jurusan psikologi karena aku butuh untuk mengaplikasikan ke diriku sendiri dulu. Dan ternyata pilihanku tepat banyak perubahan positif yang aku alami. Dan sekarang aku bekerja di sebuah perusahaan insurance di Jakarta. Bukan bagian HR yang kebanyakan orang duga. Aku bekerja di bagian License di Dept Training. Ga nyambung lagi kata orang. tapi disini aku bekerja mencari pengalaman dan berusaha untuk menjemput rejeki apapun pekerjaannya selagi halal akan kujalani. Selain bekerja aku pun aktif iku bergabuang dalam sebuah komunitas di bidang lingkungan, sebut saja aku aktivis lingkungan. Selanjutnya aku akan bercerita per masa, aduh apa ya bahasanya. Jadi ada cerita dimana masa masa SMP, SMK, Kuliah dan Sekarang. Inilah aku Indri Arsita.